cookie

نحن نستخدم ملفات تعريف الارتباط لتحسين تجربة التصفح الخاصة بك. بالنقر على "قبول الكل"، أنت توافق على استخدام ملفات تعريف الارتباط.

avatar

Ittiba Rasulullah

بسم الله " إذا فتح لأحدكم باب خير فليسرع إليه ،فإنه لا يدري متى يغلق عنه " 📝Faidah Ulama & Kajian 🔈Info Dauroh dan Program Ilmu Syar'i ♻️ Free Repost 📍Mohon Koreksi & Saran : • [email protected] Semoga Bermanfaat الله يبارك فيكم جميعا

إظهار المزيد
مشاركات الإعلانات
2 110
المشتركون
+824 ساعات
+527 أيام
+24330 أيام

جاري تحميل البيانات...

معدل نمو المشترك

جاري تحميل البيانات...

بسم الله 📄 Kunci-Kunci Menjadikan Ilmu Sebagai Karakter Perlu diingat kembali, ketika kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits tentang menuntut ilmu, bahwasanya tafsir, kandungan dan pemahaman dari nash-nash ini tidak terhenti pada ilmu saja. Akan tetapi maksud dari nash-nash ini adalah ilmu dan amal. Karena tujuan penciptaan kita di atas dunia ini adalah beribadah kepada Allah ta'ala dan ibadah ada dua rukunnya, pertama adalah ilmu, dan yang kedua adalah amal. Tidak akan sempurna ibadah seseorang ketika dia berilmu namun dia tidak beramal, juga apabila dia beramal tanpa ilmu. Maka dari itu, mari merubah mindset dan perbaiki niat & tujuan, bahwasanya yang kita tuju bukanlah hanya mengumpulkan maklumat, bukan hanya mengumpulkan ilmu, namun tujuan kita adalah beramal dengan ilmu tersebut sehingga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat juga bukanlah hanya sekedar zhahirnya saja, akan tetapi disebut ilmu yang bermanfaat dilihat dari maknanya. Sehingga, ketika kita mempelajari ilmu akidah, makna dari ilmu akidah tersebut kita realisasikan dalam kehidupan kita. Maka, inilah yang disebut dengan ilmu yang bermanfaat. Jikalau kita hanya menghafalkan ayat-ayat tentang akidah dan dalil-dalil saja, maka ini tidak disebut dengan ilmu yang bermanfaat kecuali sampai ilmu tersebut diamalkan. Tidak hanya itu, ketika seseorang bertambah ilmunya seharusnya bertambah rasa tawadhunya, merasa bahwa dirinya masih banyak dosanya, kekurangannya, bertambah rasa takutnya kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama, bahwasanya inti dari ilmu ialah rasa takut kepada Allah ta'ala. Namun, apabila tambah lama mengaji kemudian tambah terkikis pula rasa takut kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, maka tentunya ini adalah sesuatu yang perlu kita pertanyakan. Ada sesuatu yang salah dan harus diperbaiki agar kita benar-benar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan mendapatkan keberkahan ilmu. Ibadah akan menambahkan keberkahan di dalam ilmu. Barangsiapa yang ingin dimudahkan di dalam menuntut ilmu maka beribadahlah, beramalah dengan ilmu tersebut. Allah tabaraka wa ta'ala bukakan untuk seorang hamba-Nya pintu-pintu ilmu yang tadinya tidak ia sangka akan dibukakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Karena sesungguhnya ilmu kita itu Allah yang berikan, ilmu itu milik Allah dan bukan karena kecerdasan kita. Semakin dekat kita dengan Allah ta'ala, akan semakin terbukakan pintu-pintu ilmu tersebut. Begitu pula sebaliknya. Semakin jauh kita dari Allah, semakin murka Allah kepada kita, akan tertutup pula pintu-pintu ilmu untuk kita. • Mutiara hikmah dari kajian Kunci-Kunci Menjadikan Ilmu Sebagai Karakter oleh Ustadzah Intan Prameswari hafidzhahallahu ta'ala ••• 📄 @ittiba_rasulullaah • Telegram: https://t.me/ittiba_rasulullaah • Instagram: https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
إظهار الكل...
بسم الله 📄 Kunci-Kunci Menjadikan Ilmu Sebagai Karakter Perlu dipahami kembali, bahwasannya ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits tentang menuntut ilmu, bahwasanya tafsir, kandungan dan pemahaman dari nash-nash ini tidak terhenti pada ilmu saja. Akan tetapi maksud dari nash-nash ini adalah ilmu dan amal. Karena tujuan penciptaan kita di atas dunia ini adalah beribadah kepada Allah ta'ala. Seperti yang telah diketahui, Ibadah ada dua rukunnya, pertama adalah ilmu, dan yang kedua adalah amal. Tidak akan sempurna ibadah seseorang ketika dia berilmu namun dia tidak beramal, juga apabila dia beramal tanpa ilmu. Maka dari itu, kari merubah mindset dan perbaiki tujuan, bahwasanya yang kita tuju bukanlah hanya mengumpulkan maklumat, bukan hanya mengumpulkan ilmu, namun tujuan kita adalah beramal dengan ilmu tersebut. Apa itu ilmu yang bermanfaat? Disebutkan oleh para ulama, bahwasanya ilmu yang bermanfaat bukanlah hanya sekedar zhahirnya saja, akan tetapi disebut ilmu yang bermanfaat dilihat dari maknanya. Sehingga, ketika kita mempelajari ilmu akidah, makna dari ilmu akidah tersebut kita realisasikan dalam kehidupan kita. Maka, inilah yang disebut dengan ilmu yang bermanfaat. Jikalau kita hanya menghafalkan ayat-atat tentang akidah, dalil-dalil saja, ini tidak disebut dengan ilmu yang bermanfaat kecuali setelah kita mengamalkan ilmu tersebut. Bukan hanya itu, ketika seseorang bertambah ilmunya seharusnya bertambah rasa tawadhunya, merasa bahwa dirinya masih banyak dosanya, kekurangannya, bertambah rasa takutnya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Namun, apabila tambah lama mengaji kemudian tambah terkikis pula rasa takut kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, maka tentunya ini adalah sesuatu yang perlu kita pertanyakan. Ada sesuatu yang salah dan harus diperbaiki agar kita benar-benar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan mendapatkan keberkahan ilmu. Ibadah akan menambahkan keberkahan di dalam ilmu. Barangsiapa yang ingin dimudahkan di dalam menuntut ilmu maka beribadahlah, beramallah dengan ilmu tersebut. Allah tabaraka wa ta'ala bukakan untuk seorang hamba-Nya pintu-pintu ilmu yang tadinya tidak ia sangka akan dibukakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Karena sesungguhnya ilmu kita itu Allah yang berikan, bukan karena kecerdasan kita. Semakin dekat kita dengan Allah ta'ala, akan semakin terbukakan pintu-pintu ilmu tersebut. Begitu pula sebaliknya. Semakin jauh kita dari Allah, semakin murka Allah kepada kita, akan tertutup pula pintu-pintu ilmu untuk kita. • Mutiara hikmah dari kajian Kunci-Kunci Menjadikan Ilmu Sebagai Karakter oleh Ustadzah Intan Prameswari hafidzhahallahu ta'ala ••• 📄 @ittiba_rasulullaah • Telegram: https://t.me/ittiba_rasulullaah • Instagram: https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
إظهار الكل...
00:27
Video unavailableShow in Telegram
بسم الله ❓Hukum Merayakan Maulid Nabi Pertanyaan: Apa hukum merayakan Maulid Nabi & apakah orang yang menghadiri perayaan tersebut berdosa? Jawaban: Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullaahu ta'ala menjawab, : “Bid'ah, merayakan Maulid Nabi adalah bid'ah dan seluruh bid'ah adalah kesesatan, sebagaimana apa yang telah dijelaskan dihadits* dan seorang muslim harusnya menghindarinya dan tidak ikut merayakannya” *(HR. Muslim no. 867, At-Tirmidzi no. 2676, & HR. An Nasa’i no. 1578, dishahihkan oleh Syaikh Albani —pen) • Sumber Video: https://youtu.be/J4jY8pFv6uI?si=FhjNWC0sEJSKdJR- ••• 📄 @ittiba_rasulullaah • Telegram: https://t.me/ittiba_rasulullaah • Instagram: https://instagram.com/ittiba_rasulullaah
إظهار الكل...
8.30 MB
Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
اختر خطة مختلفة

تسمح خطتك الحالية بتحليلات لما لا يزيد عن 5 قنوات. للحصول على المزيد، يُرجى اختيار خطة مختلفة.